Hedon Motor Sport - Motor custom ini bisa terwujud karena terinspirasi dari film The World’s Fastest Indian. Kalimat tersebut yang keluar dari mulut Adhi Saputra yang menjadi pemenang Suryanation Wheels Of Inspiration 2019. Adhi mendesain motor yang berbasis Kawasaki Ninja 150 cc 2 tak miliknya menjadi motor custom ala motor pemecah rekor di Bonneville Salt Lake City, USA. Dari goresan desain motor di kertas yang kemudian proses penggarapannya dikerjakan oleh Thrive Motorcycle ini memang extraordinary banget tampilannya, apalagi ketika melihat mesinnya. Dua unit mesin Ninja 2 tak 150 cc yang sudah kena oprek dipasang ke sasis handmade berbahan full aluminium ini sob.


“Kita memulai pengerjaan aktif motor ini di bulan Agustus 2019, jadi kalau kita hitung mundur itu pengerjaan motor ini makan waktu sekitar 3 bulan. Yang menarik itu dalam pengerjaannya banyak part-part yang kita buat handmade dalam arti, kalau motor buatan Thrive pasti kebanyakan handmade.” ujar Angga sang builder dari Thrive MC, Jakarta.


“Frame motor kita buat dari bahan aluminium, jadi bobot motor ini entengnya luar biasa. Terus body-body dan parts lain juga dari bahan aluminium. Jadi untuk frame dan body bisa dibilang hampir gak ada yang dibuat dari bahan besi. Karburatornya dibuat spesial untuk motor ini dari Lectron, dan ini membutuhkan waktu agak lama karena mereka perlu proses fine tuning supaya semuanya sesuai dengan spek motor ini.” lanjut Angga menjelaskan.


Dari motor Ninja 150 milik Adhi, praktis yang diambil hanyalah bagian mesin. Dan sebetulnya desain awal yang Adhi buat di kertas hanya ada satu mesin, tapi Thrive membuat ide gila dengan menambahkan mesin kedua. Sistemnya, mesin yang posisinya di depan cuma diambil bagian ruang bakarnya dengan menghilangkan bagian gearbox. Lalu transfer tenaga dari kruk as mesin depan disalurkan ke kruk as mesin belakang dengan chain gear sprocket (rantai). Jadi bagian gearbox hanya ada di mesin bagian belakang dan kemudian disalurkan ke roda.


Sektor pembuangan disupport oleh Kawahara Racing, dengan desain knalpot yang khusus untuk motor T-022 ini dan dibuat tanpa silencer. Ketika ditanya, Angga mengaku masih belum banyak melakukan test jalan untuk motor ini karena memang project-nya terbilang cukup rahasia. “Kita baru coba bawa jalan di depan bengkel dan kemarin itu gigi 1 belom habis padahal digeber sampe 9 ribuan Rpm. Tapi next akan kita bawa ke mesin dyno punya Kawahara supaya tahu berapa tenaga mesinnya, karena kita memang banyak disupport oleh mereka.” ujar Angga.


Angga mengaku bahwa ban yang dipakai di motor T-022 ini dibuat khusus oleh Good Year untuk T-022. Ban yang bisa dibilang gak ada yang jual secara bebas di pasaran, karena ban tersebut dibuat khusus untuk keperluan balap drag racing. Lalu pada bagian depan motor ini sedikit berbeda dari desain milik Adhi, karena Angga harus menempatkan radiator coolant pada posisi yang tepat. Adhi sendiri mengaku kaget “Mesinnya jadi ada dua, lebih radikal ketimbang desain yang saya buat. Pertama kali melihat motor ini speechless juga karena beyond expectation banget.”


Adhi, sang designer motor ini mengaku banyak mendapat pelajaran dari agenda Wheels Of Inspiration ini. Dirinya tidak bisa menggambar sama sekali, namun diajarkan oleh Rizqi Pratama dari Lemb Inc. yang memang piawai banget soal desain/menggambar sketsa motor. Lalu hal unik yang terjadi adalah, Adhi tidak diperbolehkan melihat proses pengerjaan motor ini dari awal. Jadi ketika proses unveiling di event SML Show Off kemarin merupakan pertama kalinya ia melihat motor ini.


“Dari awal memang Adhi gak boleh melihat proses pengerjaan motor ini supaya surprise. Tapi dia sudah tau bahwa motornya nanti akan low banget, dengan posisi badan selonjoran. Gue cuma perlu ukur tinggi badan Adhi yang selanjutnya disesuaikan ke motor ini waktu dikerjakan. Soal pertimbangan kenapa hanya mesin yang diambil dari motornya Adhi, supaya kalau dia mau pakai untuk sehari-hari dia bisa pindahin mesin lain ke frame motor hariannya.” kata Angga menjelaskan.


Parts dari brand terkenal banyak banget dipakai Thrive MC di motor ini, sebut saja dua buah kaliper rem merk Brembo yang dipasang di cakram belakang. Lalu karburator Lectron yang harganya tergolong fantastis di Indonesia, juga penggunaan tachometer dari Auto meter dan gauge lainnya dari merk Koso.


Wajar dong kalau kita kepingin tahu biaya yang Thrive habiskan dalam membangung Ninja T-022 ini. “Kalau kita menghitung harga atau berapa habisnya, jujur kita gak pernah menghitung berapa. Tapi kita coba hitung secara value yang bisa menyentuh 300 jutaan Rupiah untuk T-022 ini.” ungkap Angga Thrive MC.

Wajar banget dan bisa dikatakan itu harga yang ‘normal’ untuk motor custom hasil karya dari Thrive MC yang bengkel ini sudah sering mengerjakan berbagai motor besar dan sampat dipercaya oleh Royal Enfield Eropa untuk mengerjakan project motor custom berbasis Interceptor 650 tahun lalu.

Agenda selanjutnya selain motor T-022 ini akan naik ke mesin dyno, Angga mengaku sangat penasaran soal performanya dan akan melakukan uji coba jalan di close track supaya benar-benar aman dan tertutup sehingga Thrive MC bisa tahu performa maksimal dari motor ini.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama