Hedon Motor Sport - Walaupun Takeo Yokoyama sempat memberikan angin segar mengenai adanya kemungkinan RC213V 2020 kembali dibagun untuk mengembalikan Ke-Friendly-an yang tertinggal dari RC213V 2018 akibat Fokus HRC mengejar Top-end Power untuk Motor MY2019. Namun angin segar itupun kembali berubah rasa seperti angin yang berhembus panas ketika Takeo Kembali mengungkapkan bahwa Buat Honda, Formula yang dipakai untuk mencari Rider Referensi dari pengembangan Motor adalah ” yang menang adalah Yang Benar “. Secara umum seakan memberikan clue bahwa Marquez lagi lah yang akan jadi Rider referensi/ Ace Rider HRC 2020 nanti.

Selama 2019 ini memang terlihat bahwa dengan dijalankannya Policy Pengembangan Motor kayak begini, sangat jauh perbedaan prestasi dan performa yang ditorehkan Marc dengan pembalap Honda yang lain. Dan Saat melihat seperti ini tidak ayal banyak yang memperkirakan Bahwa Honda kedepan akan kesulitan saat Marc tidak mau lagi bersama Honda atau tiba tiba Marc berpikiran bosan sama Honda. Terus terang memang Honda bisa memaksimalkan apa yang inginkan dan diimpikan Mereka mengenai Mesin yang powerfull salah satunya adalah Karena hadirnya Marc Marquez yang entah bagai mana memang terlihat seperti selalu sanggup menghadapi segala tantangan yang diberikan. Namun Kapan kira kira itu Kejadian ?

Beberapa kelompok menilai bahwa pembalap bagus itu adalah pembalap yang bisa Jadi Juara dunia di pabrikan berbeda. Jika kejadian memang logis kiranya hal tersebut, namun sepertinya tmcblog tidak melihat Marc Marquez atau pembalap manapun sampai saat ini memiliki Motivasi seperti itu yakniMotivasi Pindah Pabrikan Karena ingin dianggap pembalap Sejati. Secara Umum Valentino Rossi Pindah dari Honda ke Yamaha Bukan dengan alasaan utama ia ingin menunjukan diri bahwa ia Juara sejati dengan menang di lebih dari satu Brand. Ia pindah Ke Yamaha Karena Honda merasa Mesinlah yang yang membuat Valentino Rossi Juara dan Rossi Tidak suka itu. Honda merasa ada benih benih ‘ superbody’ dan Rossi dengan kesal ingin membuktkan Bahwa Honda Salah. Dan Rossi Pun berhasil menunjukan diri ke Honda setelah itu dengan membuat Yamaha from Zero to Hero.

Kasus lain adalah Kepergian Valentino Rossi ke Ducati. Bukan Gagara Vale ingin dikatakan Ia sebagai Juara sejati dengan cara membuktikan diri di Ducati, namun karena ada kehadiran ‘anak kesayangan Baru’ Yamaha di team . . Jorge Lorenzo saat itu. Vale berfikiran bahwa Yamaha sudah mulai terlalu mendengar masukan Jorge ketimbang dirinya. Beberapa infotmasi lain seperti David emmet pun memperlihatkan bahwa Pindahnya Stoner dari Ducati Ke Honda karena Ducati Tidak mendengarkannnya, atau Pindah kedua kalinya Stoner dari posisi test Rider juga karena Karena ia merasa Ducati tidak mendengarkan Masukan masukannya. Terlepas dari tawaran Materi yang besar, Lorenzo Pindah dari Yamaha Ke Ducati karena Lorenzo berfikir Yamaha Terlalu Memfavoritkan Rossi di sekitar 2015.


Terlihat benang merahnya bahwa Hampir semua kepindahan Rider rider fenomenal dari satu pabrikan ke Pabrikan Lain lebih dikarenakan masalah mereka sendiri Yang merasa sudah di-‘duakan’ Oleh Pabrikan. Pembalap Itu ternyata cukup egois Juga ya ?

Balik Lagi, dari beberapa penjelasan di atas agak susah sepertinya kita melihat Marc Marquez pindah Pabrikan Jika selama Honda membuatnya nyaman dalam artian mendengarkan dan melakukan apapun untuk bisa membuat Marc Menang. Begitu pula d fihak pabrikan, agak susah sepertinya kita melihat HRC tidak mendengarkan marc dan memberikan apapun Yang Marc Minta Karena minimal untuk Saat ini HRC melihat hanya Marc lah yang bisa jadi Kartu As agar mereka tetap bisa menjalankan Segala Titah Utama dari Mendiang Orang Nomor satu Honda – Soichiro Honda, jadi ini seperti ada keterkaitan diantara keduanya, Marc dan Honda.

FYI Soichiro Honda, Founder dari Brand Honda pernah berkata saat pembukaan Honda Collection Hall Motegi : “Mesin nggak pernah berdusta. Sukses akan selalu datang jika mesin Bagus, jadi ayo tunjukan kepada dunia apa yg kita telah lakukan. Lalu mereka akan lihat Honda Yang sebenarnya” . Honda akan geber terus pengetahuan mereka soal Mesin dalam upaya mencari Mesin terbaik dan kehadiran Marc terlihat seperti memberikan angin segar kepada mereka karena sampai ini terbukti sesulit sulitnya Motor yang hadir sebagai side affect konsentrasi ke Perform, ada ‘Cawan Suci’ yang siap selalu bereksperimen, beradaptasi mencari solusi memecahkan kesulitan ini.

Kapan Marc Mau pindah? Jikapun terjadi, menurut tmcblog bukan karena ojok ojokan atau kompor dari permintaan yang menyaratan Pembalap Sejati harus menang lebih di satu Pabrikan. Jikapun terjadi, IMHO – akan Lebih dikarenakan bahwa nanti Honda sudah melihat hadirnya pembalap Baru yang menurut mereka bisa menggantikan Marc atau Mungkin saat Honda sudah mulai agak jumawa saat berfikiran bahwa segala kesuksesan ini adalah dikarenakan Murni Mesin mereka, sebelum syarat ini terjadi, sepertinya akan lama Marc lepas dari Pabrikan Merah ini.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama