Hedon Motor Sport - Kayaknya memang setuju sih sama yang dikatakan oleh Chief Mechanic Franco Morbidelli yang pernah menjadi Chief Mechanic Jorge Lorenzo – Ramon Forcada bahwa motor alami dari Jorge Lorenzo adalah Yamaha Mission One (M1) . Motor dimana Jorge menghabiskan 9 musim dan mengahdilkan 44 kemenangan plus 3 titel juara dunia di sana. Duet Forcada – Lorenzo memang boleh dibilang mungkin salah satu duet Rider – Chief Mechanic Yamaha terbaik. Masing-masing saling mengerti dan saling mengisi satu sama lain. Bahkan setelah keduanya berpisah di tahun 2016, sinar masing-masing dari mereka seperti meredup. Jorge tanpa Forcada struggle di awal bersama Ducati dilanjut dengan Honda, sementara Forcada tanpa Lorenzo bahkan sempat diminta pisah oleh Vinales karena Maverick merasa tidak klop.

Dengan lamanya waktu kolaborasi antara Forcada dan Lorenzo, seperti punya semacam koneksi batin antara keduanya. Ketika Yamaha Movistar melepas Forcada dari Chief Mechanic pembalap factory dan ‘menurunkan’-nya ke sisi pembalap satelit Franco Morbdelli, Lorenzo sempat menganggap tindakan Yamaha tidak tepat. Dan saat ini ketika Lorenzo sangat struggle di Honda Forcada pun memberikan pendapatnya, seakan sangat tahu apa sebenarnya masalah dari Jorge saat ini dengan RC213V.


Seolah bertanya pada diri sendiri Forcada memulai “Apa yang terjadi dengan Jorge? Motor alaminya adalah Yamaha. Motor itu seperti dibuat untuknya. Ia telah bersama Yamaha selama sembilan tahun. Evolusi dari motor ini paling besar berdasarkan (masukan) Jorge. Dan Yamaha sesuai dengan kebutuhan semua pembalap, mereka membuat motor untuk semua orang.”

Ketika membicarakan soal momen saat Jorge Lorenzo ragu dengan masa depannya bersama Honda beberapa bulan yang lalu, Ramon Forcada malah mengajak sedikit flashback ke kejadian tahun 2008 ketika sang Por Fuera mengalami benturan di kepala akibat crash serius di Catalunya yang berujung pada dirawatnya Jorge beberapa hari di rumah sakit “Buat Saya, Jorge berada dalam situasi dimana ia kehilangan kepercayaan diri. Ini mengingatkan saya pada kejadian yang ia alami di Montmelo, setelah ia kehilangan memori hampir selama tiga hari. Dan ketika ia hadir kembali ia berkata ‘ Guys, apakah layak yang saya lakukan ini? ‘ Ketika itu ia 22 tahun sekarang ia 33 tahun. Jika ditanyakan saat berusia 2 tahun hanya butuh 30 detik untuk mengatakan LAYAK, ketika berusia 33 tahun dan kamu menyakiti dirimu sendiri, Kamu butuh waktu untuk menentukan bahwa itu layak atau nggak.”

Selain soal kepercayaan diri, menurut manager dari Morbidelli ini salah satu yang menghalangi Lorenzo beradaptasi dengan Honda RC213V adalah keadaan alamiah fisiknya “Lorenzo, sebagai pembalap harus bisa mengatasi motornya. Ia memiliki handicap dengan Honda semenjak awal. Ia tidak begitu kuat secara fisik. Ini kelemahannya. Ia berlatih namun tidak menghasilkan otot yang lebih kuat dibandingkan pembalap lain, mungkin latihannya kurang (keras), ini alamiah dan jika begitu tak ada yang bisa ia lakukan.”


Selain itu Forcada pun merasa bahwa jika keadaan terus seperti ini Honda menurutnya akan terus membuat motor yang secara spek selalu Marquez-centris, “Karena Marc menang dengan Honda, ini adalah motor yang sangat butuh fisik, namun Jorge seperti yang saya bilang – tidak siap secara fisik untuk fight. Dan karena yang menang Marc maka Honda akan mengikuti instruksinya dan membuat motor untuk Marc. Gaya berkendara Marc sangat bertolak belakang dengan gaya Jorge. Setiap Marc menang, (maka ) Honda (akan semakin) membangun motor lebih mengacu lebih pada Marc dan kurang kepada Jorge.”

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama